APA YANG DIMAKSUD DENGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL?
Dewasa ini, banyak orang yang
menyampaikan komunikasi melalui media dengan menggunakan komunikasi bentuk
visual. Dengan menggunakan teknik ini komunikasi pun menjadi lebih menarik
dengan adanya gambar, video, suara, dll. Kemudian muncul istilah desain kominukasi
visual banyak orang kurang paham atau mengerti arti dari Desain Komunikasi
Visual sehingga sering dikaitkan dengan iklan. Namun, iklan sendiri adalah
salah satu sarana komunikasi yang dihasilkan dari desain komunikasi visual. Lalu,
apa itu desain komunikasi visual?
Pengertian
Desain Komunikasi Visual
“Desain grafis mempekerjakan berbagai perangkat seperti marka, simbol, uraian verbal yang ditampilkan lewat tipografi dan gambar. Visualisasi tersebut ditampilkan baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Dan juga, beberapa perangkat tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.” (Danton Sihombing).
Definisi dari desain komunikasi visual dapat ditinjau dari
asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, Desain diambil dari
kata “designo” (Itali) yang artinya gambar. Sedang dalam bahasa Inggris desain
diambil dari bahasa Latin (designare) yang artinya merencanakan atau merancang.
Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa,
rancangan atau sketsa ide. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang memperlajari
konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik, dan media untuk menyampaikan
pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain
grafis berupa bentuk gambar, huruf, dan warna, serta tata letaknya, sehingga
pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Sejarah Desain Komunikasi Visual
Setelah mengetahui
pengertian dari Desain Komunikasi Visual, ada baiknya mengenal sejarahnya pula.
Sejak jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi
visual. Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram
yang digunakan untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave
Age), bentuk lain adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir.
Kemudian seiring dengan kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini
beralih ke tulisan, contohnya
prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan ini
berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif, contohnya
seni panggung dan drama, seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan yang
masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.
Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun
1950-an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan
sesuatu secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam
“seniman spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman
visualisasi), typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan
teks secara detil dan memberi instruksi kepada percetakan, illustrators, yang
memproduksi diagram dan sketsa dan
lain-lain.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari agen periklanan dan tidak hanya mencakup
periklanan, tetapi juga desain majalah dan surat kabar yang menampilkan iklan tersebut Desainer
komunikasi visual telah menjadi bagian dari kelompok dalam industri komunikasi
– dunia periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan
masyarakat (public relations).
Desain Komunikasi Visual baru
populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang dikenalkan oleh desainer grafis
asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena menurutnya desain grafis
tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image,
audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah
cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain
komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.
Perbedaan Desain Komunikasi Visual dengan
Seni Murni
Desain komunikasi visual sering
disamakan dengan seni murni, namun perlu diketahui arti dari keduanya adalah
berbeda. Desain Komunikasi Visual sebagai seni rupa terapan adalah bentuk seni yang
penerapannya berlaku secara umum dalam bentuk komunikasi visual.
Sedangkan Seni murni merupakan
ekspresi jiwa yang bersifat individual, subjektif, dan lebih ditujukan kepada
kepuasan terhadap karya, bukan terhadap fungsi.
Hal itu lah yang
membuat desain komunikasi visual berbeda dengan seni murni. Sebuah
karya seni lebih bersifat ekspresif dan tidak punya tujuan secara umum. Seni
bersifat individual dan berorientasi kepada ekspresi dan kepuasan dari
pembuatnya (seniman). Sedangkan desain grafis berorientasi
kepada kegunaan atau fungsinya. Desain grafis yang baik akan dilihat dari
seberapa besar impact dari karya yang dihasilkannya.
Referensi :
- Sriwitari, Ni Nyoman dan I Gusti Nyoman Widnyana. 2014. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- http://pratamaasport.blogspot.co.id/2016/09/desain-komunikasi-visual-vs-seni-murni.html (diakses 21 September 2017 pukul 14.13 WIB)

Komentar
Posting Komentar