Virus
Struktur Tubuh Virus
1.
Bentuk
Virus
Umumnya,
tubuh virus dapat dibagi menjadi bentuk helical (ulir) dan ikosehedral. Virus
yang berbentuk ulir misalnya, virus mozaik tembakau. Bentuk dasar virus umumnya
berstruktur ikosehedral yaitu struktur yang tersusun atas 20 bentuk segitiga.
Selain kedua bentuk tersebut, virus juga dapat memiliki bentuk berselubung dan
bentuk kompleks. Bentuk kompleks dapat dilihat pada bakteriofage, yang memiliki
bentuk kepala ikosehedral dan bentuk ekornya helical. Contoh virus berselubung
misalnya HIV.
• Virus Berselubung
• Virus Kompkeks
·
Virus
Telanjang
2.
Bagian Tubuh
Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada
bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Pada
umunya struktur tubuh virus tersusun atas asam nukleat dan kapsid, selain itu
ada juga Struktur tubuh virus tambahan. Asam nuklead terdiri atas
deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat (DNA) dan RNA. Adanya asam
nukleat inilah yang menjadi ciri bahwa virus dapat dikategorikan sebagai
makhluk hidup. Kapsid merupakan selubung protein yang membungkus asam nukleat.
Kapsid tersusun atas beribu – ribu molekul protein yang disebut kapsomer.
Kapsomer mempunyai bentuk bermacam – macam dan menentukan bentuk luar dari
virus itu sendiri.
Kapsid
bersamaan dengan asam nukleat yang membungkusnya disebut nukleupsid. Pada virus
tertentu, nukleokapsid dbungkus lagi oleh selubung tambahan yang mengandung
protein, glikoprotein dan juga lipida. Untuk virus berbentuk heliks, protein
kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom
virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung
dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada
virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan
dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada
selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi. Virus cacar air memiliki selubung
virus.
1.
Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid
dapat berbentuk heliks (batang), misalnya pada virus mozaik, ada yang berbentuk
polihedral pada virus adenovirus, ataupun bentuk yang lebih kompleks lainnya.
Kapsid yang paling kompleks ditemukan pada virus Bbakteriofaga (faga). Faga yang
pertama kali dipelajari mencakup tujuh faga yang menginfeksi bakteri
Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe 2 (T2), tipe 3
(T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya. Kapsid virus sferik
menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan
asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20
nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun
dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240
protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein
kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Virus yang
strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel hidup disebut virion.
Fungsi kapsid bagi virion adalah sebagai berikut:
a.
Melindungi asam nukleat virus dari
kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease).
b.
Pada permukaan kapsid terdapat
bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang.
c.
Menyediakan protein enzim untuk
menembus membran sel inang ketika melakukan infeksi.
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa
jenis virus memiliki unsur tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus
pada hewan memiliki selubung virus, yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung
ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel inang, tetapi juga mengandung
protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein selubung dan
protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat
pada “kepala” kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk
menempel pada suatu bakteri.
2.
Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis
protein yang biasanya sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid,
misalnya virus mozaik tembakau yang memiliki kapsid heliks (batang) yang kaku
dan tersusun dari seribu kapsomer, namun dari satu jenis rotein saja. Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi en,
sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
enginfeksian sel inang.
3.
Struktur
tambahan lainnya
Struktur tambahan lainnya, yaitu selubung virus yang
menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk menginfeksi inangnya. Selubung ini
terbentuk dari fosfolipid dan protein sel inang serta protein dan glikoprotein
yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus memliki struktur
tambahan ini, ada beberapa yang memilikinya, misalnya virus influenza. Secara
kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan T6) memiliki kemiripan
dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral memanjang yang
menyelubungi DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala iksohedral
tersebut melekat ekor protein dengan serabut-serabut ekor yang digunakan untuk
menempel pada suatu bakteri. Virus mempunyai sifat-sifat yang membedakannya
dari mikroorganisme yang lain, yaitu:
a.
Dalam tubuh virus terkandung salah
satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.
b.
Dalam proses reproduksinya, hanya
diperlukan asam nukleat.
c.
Berukuran sangat kecil sekitar 20 –
300 milimikron.
d.
Virus tidak memiliki kemampuan untuk
memperbanyak diri di luar sel-sel hidup, dapat dikatakan virus bukanlah makhluk
hidup yang mandiri, melainkan makhluk hidup yang memanfaatkan sel-sel hidup
untuk memperbanyak diri.
e.
Multiplikasi terjadi pada sel-sel
hospes.
f.
Dapat dikristalkan (sebagai benda
tak hidup) dan dapat dicairkan kembali.
4. Ukuran
Ukurannya sekitar 20 sampai 300 ml micron (1 milimikron = 1
x 10^-6 mm) Jadi ukurannya jauh lebih kecil
dibandingkan bakteri yang berukuran 10 mikron.91 mikron = 1 x 10-3 mm) karena
ukurannya yang kecil itu, virus tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
Virus hanya dapat diamati dengan mikroskop electron.
Komentar
Posting Komentar